Cara Pengolahan Limbah Organik Anorganik Dan B3

Limbah lunak anorganik dan contohnya

Berbeda dari limbah lunak organik, limbah lunak anorganik memiliki karakteristik yang sulit membusuk. Itu sebabnya, mengubah sampah ini menjadi aneka kerajinan unik nan menarik sangat efektif membantu membersihkan lingkungan.

Kebanyakan merupakan sisa kegiatan industri pertambangan maupun rumah tangga, limbah lunak anorganik tetap mudah diolah menjadi kerajinan karena bahannya tetap lembut, lentur, dan mudah dibentuk.

Beberapa contoh dari limbah lunak anorganik adalah:

Cara Pengolahan Sampah Anorganik

Cara pengolahan sampah organik dan anorganik pada dasarnya mengharuskan kita untuk menguasai teknik memilah sampah secara baik. Namun, untuk pengolahan sampah anorganik, cara ini semakin penting lagi karena setiap jenis sampah anorganik bisa melalui teknik pengelolaan sampah yang berbeda-beda lagi.

Pertama, kumpulkan sampah anorganik pada satu tempat sampah khusus. Kemudian, pisahkan sampah anorganik, entah itu terpisah sesuai jenisnya atau kondisi barangnya. Terakhir, bersihkan sampah anorganik agar layak untuk melewati proses pengolahan sampah selanjutnya.

Pastikan Anda mengurangi penggunaan sampah dengan mengurangi barang belanjaan dan hanya beli dengan jumlah yang cukup (reduce). Berikutnya, jika kondisi barang tersebut masih layak, Anda dapat menggunakan kembali barang tersebut (reuse) atau mendonasikannya. Namun, bila tidak bisa dipakai lagi, jangan ragu untuk mendaur ulang (recycle) sampah, seperti membuat tas dari kemasan plastik atau tempat pensil dari kaleng sisa makanan. Dengan begitu, barang daur ulang bisa Anda gunakan lagi atau bahkan bisa dijual kembali.

Limbah B3 Sumber Tidak Spesifik

Limbah yang termasuk dalam kategori ini tidak dapat diidentifikasi secara spesifik. Oleh karena itu, diperlukan pengujian laboratorium untuk menentukan tingkat bahaya hingga jenisnya. Misalnya, limbah rumah tangga, limbah hasil pertanian, dan lainnya.

Karakteristik dan Jenis-jenis Limbah B3

Limbah B3 dapat dikenali dengan cara mengetahui karakteristik atau ciri-cirinya. Apa saja ciri-ciri limbah B3? Jika belum tahu, maka berikut ini beberapa ciri atau karakteristik dari limbah B3 yang harus dipahami, yaitu:

Contoh Soal Pengolahan Limbah

A. Menyediakan sumber energi alternatif yaitu energi panas

B. Mengurangi emisi gas karbon dioksida

C. Mengurangi proses penipisan lapisan ozon

D. Menghasilkan pupuk yang bisa menyuburkan tanah

E. Menghasilkan bioetanol yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif

Jawaban dan Pembahasan:

Di dalam proses insinerasi terdapat proses pembakaran dalam suhu yang sangat tinggi. Pembakaran ini menghasilkan energi panas yang bisa jadi energi alternatif. Maka jawaban yang tepat adalah A. menyediakan sumber energi alternatif yaitu energi panas

Baca Juga: Pencemaran Lingkungan – 8 Jenis Polusi yang Perlu Diketahui

Yeay, selesai juga nih, pembahasan kita mengenai pengolahan limbah. Well, kalau elo ingin tahu lebih detail lagi mengenai materi hari ini. Elo bisa kunjungi aplikasi Zenius, ya!

Nah, sekarang coba sebutkan jenis limbah apa yang sering elo temui dan apakah elo pernah mencoba mengolahnya?

Yuk, Mengolah Limbah Keras yang Ada di Rumah! – ditsmp.kemdikbud.go.id (2021)

Manfaat Sampah Organik Bagi Kehidupan – mmc.kalteng.go.id (2018)

Prakarya SMP/MTs Kelas VII Semester 2 – Kemdikbud (2017)

Originally published: January 14, 2022Updated by: Erika Fajriatur (Kampus Merdeka Intern)

Limbah merupakan masalah serius yang kadang sering terpinggirkan. Kamu pasti menghasilkan limbah setiap harinya, baik limbah organik maupun anorganik. Kalau limbah ini tidak diolah dengan baik, bisa-bisa bumi yang ditinggali oleh miliaran manusia ini dipenuhi oleh limbah.

Menurut keputusan Menperidag RI No. 231/MPP/Kep/7/1977 Pasal I tentang prosedur impor limbah menyebutkan, limbah adalah barang sisa atau bekas suatu kegiatan atau proses produksi yang fungsinya sudah berubah dari aslinya, kecuali yang masih bisa dimakan oleh makhluk hidup lainnya (manusia dan hewan).

Di sisi lain, World Health Organization (WHO) menyebut limbah merupakan sesuatu yang sudah tidak berguna, tidak bisa dipakai, tidak disenangi, atau segala sesuatu yang dibuat dari kegiatan manusia. Limbah ini tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan hasil atau sisa dari sesuatu.

Pengolahan Secara Fisika

Proses pengelolaan ini dilakukan dengan mengubah limbah menjadi bentuk padat yang tidak membahayakan. Caranya dengan menambah bahan pengikat tertentu.

Pengolahan Limbah Anorganik

Jika tadi sudah membahas cara mengolah limbah organik, maka sekarang kita akan membahas tentang pengolahan limbah anorganik. Contoh limbah anorganik antara lain bekas kaleng, pecahan kaca, plastik, dan lainnya.

Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengolah limbah anorganik antara lain dengan sanitary landfill, insinerasi, prinsip 3R, dan bioremediasi. Yuk, pahami satu-persatu!

Sanitary landfill adalah usaha pemusnahan sampah dengan cara mengisolasi sampah di dalam tanah hingga terjadi degradasi fisik, kimiawi, maupun biologi. Salah satu contoh sanitary landfill yakni tempat pembuangan akhir (TPA) Bantar Gebang di Bekasi.

Pengolahan limbah anorganik selanjutnya yakni dengan cara insinerasi. Nah, insinerasi sendiri merupakan proses pembakaran sampah padat menjadi abu, gas, dan energi panas.

Well, elo semua pasti sudah sering mendengar istilah 3R, kan? Yap, prinsip 3R (reduce, reuse, dan recycle) merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mengolah sampah anorganik nih, guys!

Masih penasaran dengan materi pengolahan limbah? Kamu juga bisa belajar lewat penjelasan tutor cukup dengan klik gambar di bawah ini, ya!

Terakhir, elo bisa mengolah sampah anorganik dengan cara bioremediasi. Bioremediasi merupakan proses penghilangan zat kontaminan dengan bantuan makhluk hidup seperti bakteri, archaea, fungi, dan tumbuhan.

Nah, sudah paham kan, soal cara mengolah limbah. Sekarang, pahami juga cara mengetahui lingkungan mengalami pencemaran atau tidak melalui bioindikator.

Bioindikator adalah suatu organisme yang bisa menunjukkan kualitas lingkungan. Contoh bioindikator antara lain Xanthoria sp, cacing tanah, dan eceng gondok.

Bioindikator sendiri memiliki kelebihan dan kekurangannya nih, guys! Kelebihan bioindikator yaitu bisa memprediksi efek zat pencemar terhadap makhluk hidup. Sementara itu, kekurangan bioindikator yakni bisa juga berubah karena faktor selain zat pencemar seperti parasit, predasi, atau penyakit.

Baca Juga: Ciri dan Klasifikasi Hewan Amfibi – Materi Biologi Kelas 10

Well, sekarang elo semua sudah tahu kan bagaimana cara mengolah limbah dan cara mengetahui suatu lingkungan tercemar atau tidak. Tapi, kalau ditanya cara memulihkan lingkungan yang sudah rusak, kira-kira elo mau jawab apa nih?

Jadi, restorasi lingkungan merupakan usaha manusia untuk membantu pemulihan lingkungan dari kerusakan.

Meskipun lingkungan sebenarnya bisa memulihkan diri sendiri, tetapi dengan adanya restorasi lingkungan dapat mempercepat pemulihan lingkungan. Misalnya dengan melakukan pengawasan dan pemeliharaan lingkungan sehingga tidak ada gangguan pada proses pemulihan.

Sebelum kita lanjut ke contoh soal, gue pingin ngingetin nih. Kalau Sobat Zenius lagi butuh teman setia yang siap nemenin elo belajar, elo bisa berlangganan paket belajar Zenius lho. Klik gambar di bawah ini ya, dijamin belajar elo juga bakal makin seru!

Mudah Terbakar atau Menyala (I-Ignitable)

Selain mudah meledak, limbah B3 dalam bentuk cairan juga dikenal memiliki karakteristik mudah menyala atau terbakar. Hal ini karena pada titik nyalanya limbah tersebut mengandung alkohol kurang dari 24% volume.

Contoh limbah yang mudah menyala adalah limbah laboratorium kimia, pembersih logam, limbah industri cat, tinta, dan lainnya.

Apa yang dimaksud dengan limbah lunak?

Sebelum masuk ke dalam penjelasan limbah lunak organik dan anorganik, terlebih dahulu Mama perlu mengetahui definisi dari limbah itu sendiri. Sederhananya, limbah diartikel sebagai sisa produksi alam maupun hasil kegiatan manusia.

Secara lebih jelasnya, menurut Peraturan Pemerintah No. 18/1999 Jo. PP 85/1999, limbah merupakan sisa atau buangan dari suatu usaha dan kegiatan manusia yang sudah tidak bermanfaat atau bernilai ekonomi lagi.

Limbah sendiri ada banyak jenisnya. Beberapa diantaranya adalah:

1. Limbah berdasarkan Wujudnya

2. Limbah berdasarkan Sumbernya

3. Limbah berdasarkan Senyawanya

Untuk limbah lunak sendiri, penamaannya sesuai dengan karakteristiknya, yaitu bersifat lembut, empuk, dan mudah dibentuk. Nah, limbah lunak dibagi menjadi dua yaitu, limbah lunak organik dan anorganik.

Baca poin berikutnya supaya mengetahui apa itu limbah lunak organik dan anorganik, yuk!

Limbah Organik sebagai Kerajinan Tangan

Meskipun pada umumnya yang dapat dijadikan kerajinan tangan ialah limbah anorganik, namun ternyata limbah organik juga dapat diolah menjadi kerajinan tangan. Contohnya seperti eceng gondok yang diolah sedemikian rupa hingga menjadi tas. Contoh lain ialah tempurung kelapa yang diolah menjadi mangkok hias, cangkir, ataupun peralatan makan lain.