KELEBIHAN BULAN MUHARRAM
KELEBIHAN BULAN MUHARRAM
Bulan Muharram adalah termasuk dalam bulan-bulan haram sebagaimana firman Allah SWT dalam surah al-Taubah, ayat 36.
Empat bulan Haram dalam Islam iaitu Zulkaedah, Zulhijjah, Muharram dan Rejab.
Bulan Haram adalah bulan di mana Allah SWT akan menggandakan setiap amalan yang kita lakukan dalam bulan-bulan tersebut.
Marilah sama-sama kita mempertingkatkan amalan kita seperti solat sunat, puasa sunat, bersedeqah dan lain-lain lagi.
Sumber : Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM)
Berikut adalah strategi Malaysia sebagai Pengerusi ASEAN 2025. #MYASEANChair2025 #KeterangkumanDanKemampanan #InclusivityAndSustainability #MalaysiaMADANI #TaatSetia …
Penyakit ini berpunca daripada bakteria Vibrio cholerae yang boleh menyebabkan cirit-birit teruk dan dehidrasi. 💡 Bagaimana kita mencegahnya? ✅ Minum …
Jom Pegawai Awam kita bersama-sama memahami berkaitan Penyeragaman dan Penggelaran Semula Gred Jawatan dalam Sistem Saraan Perkhidmatan Awam (SSPA). Sumber; …
Sejarah Singkat Bulan Muharram
Nama Muharram berasal dari kata “haram” yang berarti suci atau terlarang. Orang-orang Arab pada masa pra-Islam tidak boleh berperang atau membunuh selama bulan ini, sesuai dengan penamaan yang mengindikasikan larangan tersebut. Larangan ini tetap berlaku setelah masa masuknya Islam, dan bulan Muharram termasuk dalam empat bulan yang dihormati secara khusus.
Sejak zaman jahiliyah, nama-nama bulan seperti Muharram telah digunakan, meskipun pada masa itu masyarakat Arab tidak memiliki sistem penanggalan tahun. Bahkan pada masa Rasulullah SAW, umat Islam belum menggunakan angka tahun tetapi menamai tahun-tahun berdasarkan peristiwa penting yang terjadi.
Contohnya, tahun kelahiran Rasulullah disebut tahun gajah (amul fil) karena serangan pasukan gajah yang dimaksudkan untuk menghancurkan Ka’bah. Tahun-tahun lain dinamai berdasarkan peristiwa-peristiwa seperti perang Fijar (amul fijar) atau tahun dimana Rasulullah menerima wahyu.
Pada masa pemerintahan Umar bin Khattab r.a., kebutuhan untuk penanggalan yang lebih terstruktur muncul. Kesulitan dalam memahami informasi dalam surat-surat yang dikirimkan ke khalifah, terutama terkait kurangnya penanggalan tahun, menjadi masalah serius. Atas saran Gubernur Basrah Abu Musa Al Asy’ari r.a., Umar akhirnya mengesahkan penggunaan kalender Islam.
Setelah musyawarah dengan para sahabat terkemuka, diputuskan bahwa kalender Islam akan dimulai dari tahun hijrahnya Rasulullah. Sejak saat itu, kalender ini dikenal sebagai kalender hijriah. Utsman bin Affan r.a. mengusulkan agar bulan Muharram menjadi bulan pertama dalam kalender hijriyah. Alasannya adalah karena sejak lama orang Arab menganggap Muharram sebagai bulan pertama dalam penanggalan mereka. Selain itu, umat Islam menyelesaikan ibadah haji pada bulan Dzulhijjah dan bulan Muharram merupakan bulan di mana hijrah Rasulullah ke Madinah dimulai, setelah terjadinya Baiat Aqabah II pada bulan Dzulhijjah.
Keutamaan Bulan Muharram
Keutamaan bulan Muharram dalam Islam meliputi beberapa aspek penting yang dihormati oleh umat Muslim. Berikut adalah beberapa keutamaan utama bulan Muharram:
Muharram menandai awal tahun baru dalam kalender Islam (kalender hijriah), yang dimulai dari hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah. Ini adalah momen untuk merenungkan perjuangan dan keteguhan dalam menghadapi tantangan, serta untuk memperkuat iman dan praktik keagamaan.
Bulan Muharam merupakan salah satu bulan haram. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (QS. At Taubah : 36)
Empat bulan haram yang menurut Surat At Taubah ayat 36 ini adalah bulan Dzulqidah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.
Ashurul haram (bulan haram), termasuk bulan Muharam ini adalah bulan yang Allah muliakan. Bulan-bulan ini memiliki kesucian dan karenanya menjadi bulan pilihan. Di antara bentuk kesucian dan kemuliaan bulan-bulan ini adalah kaum muslimin dilarang berperang, kecuali terpaksa karena diserang oleh kaum kafir.
Ketika menafsirkan ayat ini, Ibnu Katsir rahimahullah mengutip penafsiran Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu. “Amal shalih di bulan haram pahalanya lebih besar, dan kezaliman di bulan ini dosanya juga lebih besar dibanding di bulan-bulan lainnya, kendati kezaliman di setiap keadaan tetap besar dosanya.”
Puasa yang dianjurkan pada bulan Muharram ialah puasa Tasua dan Asyura. Puasa Asyura, merupakan puasa sunah yang disyariatkan agama. Pelaksanaannya pada hari Asyura yaitu tanggal 10 bulan Muharram. Puasa Asyura dituntunkan oleh Rasulullah SAW karena puasa di hari Asyura merupakan bagian dari warisan agama yang telah dilakukan sejak zaman Nabi Ibrahim sebelum adanya perintah pelaksanaan bulan Ramadhan.
Nabi Muhammad SAW juga menganjurkan untuk melaksanakan puasa Tasua yang dilaksanakan pada 9 Muharram. Anjuran tambahan in diberikan sebagai pembeda dari kaum Yahudi yang juga melaksanakan puasa di hari Asyura.
Puasa Tasua dan Asyura serta puasa sunnah lainnya nilainya menjadi puasa yang paling mulia setelah Ramadhan. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ
“Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah (berpuasa) di bulan Allah, Muharam.” (HR. Muslim)
Hari Asyura adalah hari yang penting dalam sejarah Islam. Ini adalah hari di mana Allah SWT menyelamatkan Nabi Musa AS dan Bani Israel dari Firaun dengan pembelahan Laut Merah. Hari ini juga diperingati oleh umat Islam untuk mengenang peristiwa-peristiwa penting lainnya yang terjadi pada bulan Muharram, termasuk peristiwa-peristiwa di masa Rasulullah dan setelahnya.
Bulan Muharram juga dikenal sebagai bulan di mana umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan amalan saleh, bersedekah, dan melakukan kebaikan kepada sesama. Ini mencerminkan semangat solidaritas sosial dan kepedulian terhadap orang-orang yang membutuhkan.
Keutamaan-keutamaan ini menjadikan bulan Muharram sebagai waktu yang istimewa dalam kehidupan umat Muslim, di mana mereka meningkatkan ibadah, merenungkan sejarah Islam, dan memperdalam hubungan spiritual dengan Allah SWT serta dengan sesama.
Muharram adalah salah satu dari empat bulan suci dalam Islam selain Dzulqadah, Dzulhijjah, dan Rajab. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an: "Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram." (QS. At-Taubah: 36).Dalam bulan-bulan haram ini, umat Muslim dianjurkan untuk menjauhi segala bentuk perbuatan dosa dan memperbanyak amal kebajikan. Keistimewaan ini memberikan peluang bagi setiap Muslim untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.Bulan Muharram merupakan bulan pertama dalam kalender Hijriah dan memiliki keistimewaan tersendiri bagi umat Islam. Di bulan ini, banyak peristiwa penting terjadi dalam sejarah Islam, sehingga menjadikannya bulan yang penuh dengan keutamaan dan kemuliaan.Berikut beberapa alasan mengapa Bulan Muharram istimewa:1. Bulan yang DiharamkanBulan Muharram termasuk salah satu dari empat bulan yang diharamkan dalam Islam. Artinya, pada bulan ini berperang dan melakukan perbuatan tercela lainnya dilarang. Hal ini menunjukkan bahwa Allah SWT ingin memberikan ketenangan dan kedamaian bagi umat Islam di bulan Muharram.Para ulama, seperti dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir, menjelaskan bahwa bulan-bulan haram seperti bulan Muharram memiliki kemuliaan khusus dan dianjurkan untuk meningkatkan amal ibadah serta menghindari perbuatan dosa.2. Awal Tahun HijriahBulan Muharram menjadi penanda awal tahun baru Islam. Peristiwa Hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah pada tahun 622 M menjadi titik balik penting dalam sejarah Islam. Hijrah menandakan awal mula berdirinya negara Islam dan penyebaran agama Islam ke seluruh dunia.Sebagai bulan pertama dalam kalender Hijriyah, Muharram menandai awal dari tahun baru Islam. Ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan introspeksi diri dan membuat resolusi baru dalam meningkatkan kualitas ibadah dan amal kebajikan. Memulai tahun baru dengan semangat baru dalam beribadah akan membawa dampak positif bagi kehidupan spiritual kita sepanjang tahun.3. Peristiwa Penting dalam Sejarah IslamBulan Muharram menjadi saksi bisu beberapa peristiwa penting dalam sejarah Islam, di antaranya Penciptaan Nabi Adam dan Hawa: Dipercaya bahwa Nabi Adam dan Hawa diciptakan pada tanggal 10 Muharram, Diselamatkannya Nabi Musa dan Bani Israil dari Firaun, Nabi Musa dan Bani Israil diselamatkan dari kekejaman Firaun pada tanggal 10 Muharram, dan Perang Badar, salah satu pertempuran penting dalam sejarah Islam, terjadi pada tanggal 17 Muharram.Amalan yang Dianjurkan di Bulan MuharramBerpuasa
Selain puasa Asyura, disunnahkan juga untuk berpuasa pada tanggal 9 Muharram (Tasua) sebagai persiapan menyambut hari Asyura dan untuk membedakan diri dari kaum Yahudi yang juga berpuasa pada hari Asyura. Puasa pada hari-hari lain di bulan Muharram juga sangat dianjurkan karena bulan ini adalah bulan yang penuh berkah.Memperbanyak Shalat dan Ibadah Sunnah
Memperbanyak shalat sunnah, dzikir, membaca Al-Qur'an, dan berdoa adalah amalan yang sangat dianjurkan di bulan ini. Bulan Muharram adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan kualitas ibadah kita dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.Bersedekah
Bersedekah kepada fakir miskin dan mereka yang membutuhkan juga merupakan amalan yang sangat dianjurkan di bulan Muharram. Sedekah tidak hanya membersihkan harta kita tetapi juga membawa keberkahan dan pahala yang besar. Bulan Muharram adalah kesempatan emas untuk memperbanyak amal jariyah yang pahalanya terus mengalir.Membuat Resolusi Spiritual
Sebagai bulan pembuka tahun baru Hijriyah, Muharram adalah waktu yang tepat untuk membuat resolusi spiritual. Evaluasi diri dan buatlah rencana untuk meningkatkan kualitas ibadah, memperbaiki akhlak, dan memperbanyak amal kebajikan di tahun yang baru ini.Bulan Muharram merupakan bulan yang istimewa bagi umat Islam. Dengan mengetahui keutamaannya dan memperbanyak amalan di bulan ini, semoga kita dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, serta mendapatkan keberkahan dan pahala yang berlimpah.
engan merenungkan peristiwa penting hijrahnya Nabi Besar Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam serta keistimewaan bulan Muharram selayaknya kita mengambil ibrah, pelajaran dan hikmah untuk bekal kita menapaki Tahun Baru 1445 Hijriyah.
Oleh : Prof. Dr. Hj. Sri Mulyati, MA(Wakil Ketua Bidang Sosial dan Pemberdayaan Umat)
Jakarta, www.istiqlal.or.id - Secara historis, peristiwa Hijrah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dari kota Mekkah ke Madinah yang terjadi pada tahun 622 Masehi bertepatan dengan bulan Muharram sehingga di masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu anhu kemudian dijadikan sebagai awal bulan dalam kalender Islam atas usulan dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu.
Muharram memiliki makna dan keutamaan yang istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia karena dipandang sebagai salah satu bulan mulia dan diberkahi oleh Allah subhanahu wata'ala, bahkan disebut sebagai Bulan Allah seperti yang disebutkan di dalam sebuah hadits:
Artinya : Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu Muharram. Sedangkan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam” (HR. Muslim).
Bulan Muharram juga merupakan Empat bulan terhormat (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab) sepeti yang disebutkan dalam Qur'an Surat at-Taubah:
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ
Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan,326) (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauhulmahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa." (QS. At-Taubah [9]: 36)
Hikmah Bulan Muharram
Dengan merenungkan peristiwa penting hijrahnya Nabi Besar Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam serta keistimewaan bulan Muharram selayaknya kita mengambil ibrah, pelajaran dan hikmah untuk bekal kita menapaki Tahun Baru 1445 Hijriyah. Perganitian tahun ini harus menjadi tonggak baru untuk melakukan untuk melakukan muhasabah, evaluasi, introspeksi diri terhadap perjalanan hidup selama ini agar kedepannya menjadi lebih baik. Hal ini sesuai dengan hadits:
مَنۡ كَانَ يَوۡمُهُ خَيۡرًا مِنۡ اَمۡسِهِ فَهُوَ رَابِحُ. وَمَنۡ كَانَ يَوۡمُهُ مثل اَمۡسه فهو مَغۡبُون. ومَن كان يومه شَرًّا مِنۡ امسه فهو مَلۡعُون
Artinya : “Siapa saja yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia (tergolong) orang yang beruntung. Siapa saja yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia (tergolong) orang yang merugi. Siapa saja yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka ia orang yang dilaknat (celaka)” (HR. al-Hakim).
Hadits lain yang senantiasa mejadi pengingat kita agar selalu waspada dan mawas diri adalah hadits berikut:
اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ: شَبَابَكَ قَبْلَ هِرَمِكَ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وَغِنَاءَكَ قَبْلَ فَقْرِكَ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ، وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ
Artinya: "Gunakan lima perkara sebelum datang lima perkara; masa mudamu sebelum masa tua, sehatmu sebelum sakitmu, kekayaanmu sebelum miskinmu, waktu luangmu sebelum kesibukanmu, dan kehidupanmu sebelum kematianmu." (Imam Hakim)
Akhirul kalam, dengan hikmah singkat di atas mari kita jadikan tahun baru ini sebagai momentum transformasi diri agar Hijrah Makani (memaknai peristiwa perjuangan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dari Mekkah ke Madinah) menjadi Hijrah Maknawi, yaitu perubahan berarti baik secara individual (menjadi pribadi takwa dan berakhlak mulia) maupun sosial (membangun peradaban masyarakat dan bangsa).